Kamis, 19 April 2012

artikel seru


  REPUBLIKA.CO.ID, PASAR REBO - Komnas Perlindungan Anak resmi menyerahkan     bocah pecandu rokok, Ilham, 8 tahun, kembali ke orang tuanya, Kamis (19/4).
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Komnas Perlindungan Anak dan disaksikan oleh Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA), Pemkab Sukabumi, Kepala Puskesmas Kabupaten Sukabumi dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Umar, yang pada saat penyerahan tak kuasa menahan haru itu, berkata saat ini anaknya Ilham sudah menunjukan banyak perubahan. Pasca pengembalian ini, Umar mengaku akan menyekolahkan anaknya ke pesantren
"Untuk kedepannya kami akan menyekolahkan Ilham di pesantren, karena lingkungan pesantren lebih baik dari sekolah umum," ujar Umar.
Ilham diketahui sudah kecanduan rokok sejak berusia empat tahun. Anak yang merupakan warga kampung Karawang Girang, Desa Karawang, ini bisa menghabiskan dua bungkus rokok kretek setiap hari.
Tidak hanya candu rokok. Bocah ini juga diketahui gemar menenggak kopi. Lima gelas kopi bisa dia habiskan setiap hari sambil merokok.
Pemeriksaan medis yang dilakukan Pemkab Sukabumi mendapatkan Ilham mengalami gizi buruk akibat hobinya itu. Kini setelah menjalani sejumlah terapi Ilham dinyatakan siap dikembalikan ke orangtuanya.
Meski sudah dipulangkan, Ilham masih akan mendapatkan pendampingan, perbaikan gizi dan pemeriksaan intensif dari dinas sosial dan puskesmas setempat. Umar, yang sudah mendapat pendidikan tentang merokok juga diharapkan bisa ikut mengawasi Ilham.
"Kalau nanti dia minta rokok lagi, saya takut-takutin pake gambar-gambar serem akibat rokok, kayak gigi rusak, paru-paru bocor," ujarnya.



1 komentar:

Asyiknya di Bandung mengatakan...

komnas Perliundungan Anak

Ilham 8 th dikembalikan ke orantuannya ,karena ilham adalah bocah pecandu rokok,ia merokok sejak berumur 4 th
setelah beberapa lama masukRUmah Sosila Perlingungan anak..
ilham dapat di pulangkan...
tetapi ia harus masih perlu di dampingi orang tuannya dalam kebiasaannya merokok..

Posting Komentar